Bermodal Rp.25 Ribu Raup Untung Rp.10 Juta, Strategi Cak Fu
Memulai usaha dan menjadi sukses tidak butuh keahlian hebat
atau uang bermiliar-miliar. Hanya cukup komitmen kuat, inovasi cerdas, dan
jaringan yang luas. Ini yang menjadi pengalaman berharga Fuad Zakiky,
inspirator bisnis termuda dalam sesi "Dare 2 Innovate" yang digelar
Suara Surabaya Media bersama Universitas Ciputra dan AIESEC di Atrium Tunjungan
Plaza I, beberapa waktu lalu.
Motivator berusia 22 tahun ini bercerita tentang usaha
nekadnya yang diawali saat dia berusia 19 tahun. Waktu itu, katanya, dia masih
kuliah di semester dua Universitas Airlangga. “Saya ini tidak punya potongan
jadi orang kaya. Orangtua saya PNS, nenek moyang saya tidak ada yang pernah
jadi pengusaha. Tapi saya nekad,” katanya.
Fuad Zakiky |
Waktu itu ia mengajak empat kawannya kerjasama bisnis. Tapi
saat berdiskusi, bukannya kerjasama modal yang didapat, malah ungkapan bernada
pesimistis disampaikan rekan-rekannya. “Punya uang darimana, wong kita masih
sama-sama mahasiswa. Masih terlalu muda untuk memulai usaha,” kata dia.
Tidak dapat kongsi modal, Cak Fu-panggilan akrab Fuad-tidak
menyerah. Kali ini ia mencoba bisnis kuliner. Meskipun tidak punya keahlian
memasak, dia tetap nekad. Modalnya hanya keteguhan hati plus strategi untuk
memperluas pemasaran. Setelah menemukan orang yang bisa memasak kue, ia memulai
bisnis berjualan kue brownies. Untuk menjualnya, ia menitip ke toko-toko dengan
pembagian hasil yang menguntungkan keduanya. “Lumayan juga, dalam dua bulan
saya dapat tujuh toko yang mau dititipi kue saya. Hasilnya Rp500 ribu sampai
Rp1 juta perbulan,” kata dia.
Tidak lama sejak memulai usaha brownies, Cak Fu mulai
berpikir bagaimana memperluas usaha dan menambah keuntungannya. Akhirnya dipilihlah
bisnis catering. Pertimbangannya, usaha ini punya skala lebih besar dan
keuntungan lebih banyak. Tapi ada masalah serius untuk memulai bisnis ini. Apa
itu? “Saya tidak bisa memasak, tidak punya alat masak, tidak punya dapur, dan
tidak punya segalanya untuk memulai bisnis ini,” kata dia.
Menyerah? Tidak ada kata itu dalam kamus Cak Fu. Hanya
bermodal Rp25 ribu, dia mulai menjalankan strategi kolaborasi. Uang Rp25 ribu
itu ia belikan kartu nama untuk disebar ke mana-mana. Suatu ketika, dia
mendapat order catering untuk 100 pax. “Saya bingung, mau memasak pakai apa
karena saya tidak punya alat masak. Saya juga tidak bisa masak,” kata dia.
Memutar otak, dia mencari pengusaha catering kecil yang
hidup segan, matipun tak mau. “Saya tawarkan order ke dia dengan panduan
kualitas yang saya tentukan. Saya beli Rp13 ribu, kemudian saya jual lagi Rp20
ribu. Akhirnya saya bisa dapat untung banyak dari sini,” katanya. Bisnis ini
terus ia jalankan sampai pada puncaknya, ia pernah mencapai keuntungan Rp10
juta hanya dari bisnis cateringnya ini.
Lebih lanjut, Cak Fu memberi tips agar tidak pernah takut
memulai bisnis sejak masih belia. “Sebab jika kita gagal di usia muda, masih
cukup banyak waktu untuk memulai kembali dan belajar dari kegagalan,” kata dia.
(sumber ciputraentrepreneurship.com)
Labels:
kisah kisah
Apakah Anda dalam kesulitan keuangan? Apakah Anda perlu
BalasHapuspinjaman untuk memulai bisnis atau untuk membayar tagihan Anda?
Kami memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkan bantuan dan kami memberikan pinjaman kepada perusahaan lokal, internasional dan juga pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%.
Terapkan Sekarang Via Email: kellywoodloanfirm@gmail.com
Terima kasih
Terima kasih dan Tuhan memberkati
Ibu Kelly