Review Byson Versi Terbaru

wahh setelah sekian lama akhirnya si Kebo alias Byson mendapatkan jubah dan jeroan baru juga nih, setelah kepo dan browsing kesana-kemari akhirnya menemukan artikel tentang Byson ini, kalo dari fisiknya sih yang perbedaan terbesar di bentuk buritan, bahu body motor dan tempat duduk terpisah seperti khasnya motor pulsar, tapi gak afdol kalau tidak kita lihat dari gambarnya...monggo dilihat dibawah ini

Beda Tampilan Byson

kalau mau lihat detailnya bisa dilihat dari gambar yang ini....

Speedometer digital dan buritan yang bagus

tampilan lain yang berbeda

buritan yang semakin ciamik

detail ubahan tampilannya...

1. Lampu depan. Bagian ini menjadi penanda utama perbedaan. Model baru mempunyai garis sudut lebih tajam, meski masih serupa.

2. Tangki. Bagian ini mendapatkan desain yang juga lebih tajam. Adanya shroud di bawah tangki yang agresif membuatnya tampil lebih khas.

3. Knalpot. Ukurannya berubah lebih pendek, namun berdesain kekar dan futuristik.

4. Lampu belakang. Bagian ini agak dinaikkan dan lampu diperbesar. Inilah salah satu masukan konsumen yang direspons serius Yamaha Indonesia.

5. Bezel. Untuk mempertegas lampu belakang, Yamaha memasang bezel bernuansa aluminium, seolah-olah memperkuat lampu pada bodi.

6. Jok. Jika model lama menyatu, pada Byson injeksi dipisah menjadi dua bagian, pengendara dan boncenger.

7. Hand rail. Model baru berdesain seperti tanduk, tampak berpadu dengan jok bagian belakang.

8. Panel meter. Terdapat indikator ”eco” untuk menunjukkan efisiensi bahan bakar saat sepeda motor dikendarai.

9. Striping. Lebih futuristik dengan logo tengkorak di tangki.

10. Setang dan ban. Lebih lebar untuk handling yang semakin nyaman.

setelah tampilan banyak diubah, tidak lupa dapur pacu juga diubah, berdasarkan sumber dari Kompas, mesin yang diusung oleh byson baru ini bukanlah 153 cc lagi tapi malah kurang dari 150 cc.... untuk detailnya monggo dilihat detail uabahan jeroan si Kebo ini

1. Mesin lebih kecil, 149 cc. Model lama 153 cc. 

2. Tenaga dan torsi turun sedikit, namun karena bobot lebih ringan, akselerasi justru semakin cepat. Pengurangan bobot 3 kg berasal dari pengurangan komponen AC Magneto, tidak adanya karburator (bisa hampir 1 kg sendiri), desain rangka dan setang baru.

3. Kombinasi mesin dan bobot yang pas menghasilkan power to weight ratio yang lebih baik.

4. Kelincahan berkat rangka yang lebih ringkas dipadu dengan jarak sumbu roda yang dipangkas 4 mm.

5. Kestabilan didapat karena ukuran ban belakang lebih lebar. Depan 100/80 dan belakang 130/70.

Jelas karena power to weight rationya lebih baik maka ubahan mesin tidak memberikan efek yang negatif terhadap laju si kebo ini, sebetulnya nggak afdol juga kalau belum melihat uji nyata si kebo ini... next kalau simbah sudah menemukan artikel tentang uji realnya, simbah akan segera tampilkan di blog ini....

sumber : kompas