Indonesia, negeri sejuta profesi kenapa masih bingung cari kerja?

simbah suka sekali dengan blogger-blogger yang sukses telah membuat kata2 usil tapi inspiratif sekali seperti yang diceritakan oleh http://roda2blog.com ini. "laaa kalo ngemeng sih gampang mbah, coba praktikin lahh pasti yo modiarrrr susahee, belum modale belum izine belum niate, belum bla bla blae..."mungkin ada yang berkomentar seperti itu....lah kalo mikir tok yo jadine gitu...tapi menurut bijaknya simbah, kita boleh optimis dan berencana tapi kita juga harus memperhatikan kemampuan kita, adakalanya apa yang telah dilakukan oleh choirul tanjung tidak bisa simbah lakukan... lahhh simbahe kan mempunya kadar kemalesan 60% ya gimana bisa sukses hehehehe.... tapi kalo ditarik benang merah dari keseluruhan kisah sukses tokoh2 entrepeuner diindonesia ini pasti "KERJA KERAS"... tentu kerja keras disini bukan arti harfiahnya saja tapi bisa disimpulkan juga kerja cerdas dengan intensitas rajin yang lebih tinggi dari malasnya ^^... okelah daripada ngalor ngidul ngedengerin simbah ngecebret...monggo diunjuk artikel yang bagus ini

"mulai"

Banyak yang bilang sekarang ini susah mencari lowongan kerja. Itu sudah jelas, lha wong yang dicari lowongan atau kekosongan, lha klo yang dicari pekerjaan pasti nemu, banyak. :mrgreen:

Sejak hobi burung berkicau, saya jadi benar-benar menyadari betapa di negeri Indonesia ini melimpah ruah profesi atau kesempatan bekerja, pokoke asal mau kerja pasti dapat rejeki.

Sebut saja pak udin, pencari kroto yang dalam sehari bisa ngantongi uang 50.000, itu diatas UMR Kab.Ponorogo klo dikumpulin selama sebulan.

Atau mari kita tengok ke buruh tani (tetangga samping rumah saya) di sawah ketika musim tanam, sehari bisa dapat 100ribu, minimal bisa bawa pulang 50rb laghh kalau cuma setengah hari kerja. Wow tenann.


Atau tukang batu yang sekarang tarifnya rata-rata 70rb/hari di desa. Lalu asistenya (kuli) yg cuma bertugas ngaduk adonan semen dan pasir bisa ngantongi 50rb/hari. 8)

Gengsi dengan dua profesi di atas? ya bisnis saja, walau cuma dagang cilok atau ceker kremes atau basreng atau penthol goreng.

Di kampung saya ada pemuda yang biasa dipanggil Om Dar, dulu bekerja di Jakarta lalu mudik ke kampung. Cuma berjualan penthol (cilok) tapi sekarang juga punya warung Bakso sendiri. Dalam sehari omset dia berkeliling menjajakan penthol hanya 300.000 maksimal tapi laba bersihnya bisa 50% dari omset mas broo 8O

Atau teman saya semasa SD, berbisnis cakar ayam tulang lunak yang dibacem lalu digoreng dengan tepung ala basreng/penthol goreng. Dalam semalam bisa ngantongi laba bersih 90ribu. Hebatnya lagi, walau cuma berjualan di atas motor dia bisa punya 1 karyawan.

Atau kalau pengen mudah ya jualan teh Poci saja seperti rekan saya ini. :mrgreen: Modal 7 juta sekali seumur hidupmu bisa dapet laba 30% dari omset. Lha padahal dia punya 4 outlet yang sehari total omsetnya 2.000.000 lha pora nggeblakkk :mrgreen: ongkang-ongkang kaki berpenghasilan setara PNS Gol. 8

Naghh yang jadi masalah adalah gaya kata hukum fisika, semakin tinggi gaya lo, ya sekamin mahal biaya gaya itu.

"selesai"

uapik to ^ ^ jelas memang intine lakoni ojo dikaleni wae "kerjakan jangan di kalkulasi -dipikir pikir aj"