Mobile Legends

[mobile%20legends][bsummary]

Clash Of Clans

[coc][grids]

Kisah dan Inspirasi

[kisah kisah][bleft]

Seven Knights

[sevenknights][grids]

me and my story - Kisah Kasih Disekolah




Siang itu, di sebuah SMA Negeri disalah satu pinggiran kota J, kegiatan MOS baru saja dimulai.
Seperti kebanyakan SMA lain, siswa baru di SMA tersebut juga mengenakan atribut kebesaran yang terlihat cukup aneh emoticon-Big Grin
Siswa cowok memakai seragam SMP, dipadu dengan tas yang terbuat kantong plastik warna warni, ditambah topi beraneka bentuk yang terbuat dari karton. Sementara siswa ceweknya juga memakai seragam SMP, dengan ikat rambut dari tali rafia, serta beberapa aksesoris yang membuat mereka terlihat sangat aneh bin lucu.
Lucunya lagi, gua yang ganteng ini ada diantara mereka, tercatat sebagai siswa baru di SMA itu.
Dan sejak hari itu, dimulailah acara skral yang disebut MOS, tapi bagi gua, acara itu tersebut tak lebih dari ajang balas dendam anggota OSIS yang dulu pernah mengalami hal yang sama dengan yang kami alami saat itu.

Ya begitulah, selama seminggu gua dan siswa baru yang lain dijadikan bahan pelampiasan dendam senior senior kami, mulai dari disuruh nyanyi didepan kelas, push up ketika salah mengerjakan apa yang mereka minta, sampai disuruh bikin surat cinta untuk kakak kelas, khususnya untuk panitia MOS, dan terakhir, kami berubah jadi fans fanatik yang berharap banget dapat tanda tangan dari idolanya emoticon-Cape d... (S)

Dengan berakhirnya acara MOS tersebut, gua resmi jadi siswa di SMA tersebut, tapi gua ga bisa kayak teman teman yang lain, yang sepulang sekolah masih sempat main bareng, atau sekedar nongkrong di rental PS didekat sekolah.
Ya, seperti gua tulis di Part 1, gua harus segera pulang, untuk menggantikan Adi, berjualan koran, karena kebetulan Adi masuk sekolahnya siang, atau terkadang gua bantu bapak untuk mencuci pakaian yang dipercayakan kepadanya. Begitulah, sampai gua masuk SMA, Bapak masih menjalani aktivitasnya sebagai buruh cuci.
Gua ma Adi dah pernah meminta bapak untuk berhenti, tapi Bapak tetap kukuh untuk tetap kerja, melakukan apa saja yang dia bisa, dan sejak kepergian Ibu, Bapak memang memilih untuk tidak mencari pengganti Ibu, sebuah ajaran tentang kesetiaan, yang secara tak langsung diajarkan Bapak kepadaku.
Gua juga kerja jadi kuli bangunan, kalo lagi libur, kebetulan tetangga gua, ada yang kerja jadi kuli, dan karena beliau, gua bisa ikut kerja, walau kerjaan gua ga seberat kuli kuli lain, lumayanlah buat bantu untuk biaya keperluan rumah dan nambahin tabungan emoticon-Malu (S)

Kita kembali ke SMA gua, sebuah sekolah yang cukup membuat gua nyaman sekolah disana, karena walaupun teman teman gua tau gua bisa masuk kesana karena bantuan beasiswa, tapi mereka ga pernah membeda bedakan gua ma yang lain. Belajar bersama, main sama sama, bahkan terkadang, gua ma 4 teman lain; Andre, Budi, Toni dan Ilham merokok di belakang perpustakaan emoticon-Sundul Gan (S) emoticon-Big Grin

Gua akrab banget ma 4 ekor mahluk itu, padahal jelas kami dari kasta yang berbeda emoticon-Malu (S) , mereka berempat dari keluarga yang bisa dibilang cukup kaya, sementara gua sendiri, gua harus kerja untuk membantu Bapak mencari nafkah, tapi mereka ga pernah membahas apalagi membully gua karena itu, malahan pernah sekali, mereka Andre dan Ilham memukuli seorang siswa kelas sebelah, yang mengejek gua dengan julukan "Kuli" di kantin, dan sejak saat itu, ga ada yang berani lagi mengejek gua, dan kami ber 5 terkenal sebagai gank yang cukup disegani di SMA tersebut.

Kisah persahabatan kami, yang dimulai beberapa minggu setelah acara MOS bertahan sampai akhirnya kami lulus dari SMA tersebut.

Banyak kisah kisah seru yang kami lewati bersama, mulai dari sembunyi sembunyi merokok, karena takut ketahuan guru, bolos bareng dan main PS sampai jam bubaran sekolah, ikutan tawuran dengan sekolah lain, dan bermacam kisah lain yang kalo di ingat sekarang, bikin gua senyum senyum sendiri emoticon-Malu (S)

Tapi ada satu kisah, yang sampai detik ini tak bisa dihapuskan dari ingatan gua, kisah tentang first love gua, tentang cinta monyet gua, ya, gua bercinta ma monyet, emoticon-Bingung (S) eh kagak, maksudnya cinta monyet itu sebutan untuk cinta anak anak seusia gua saat itu emoticon-Big Grin

Kisah itu dimulai beberapa minggu setelah pembagian raport caturwulan pertama, yup, saat itu kami memakai sistem cawu bukan semester seperti saat ini, jadi dalam setahun, 3 kali kami deg degan saat pembagian raport.

Saat itu, di suatu pagi, hari Senin, gua ga ingat tanggal berapa, pokokny hari Senin, karena kalo hari Minggu kami libur emoticon-Big Grin
Wali kelas kami, Pak Wayan, yang lebih sering kami panggil Pak Jenglot eh Pak Jenggot masuk ke kelas kami dengan membawa seorang siswi baru.
Seorang cewek imut, untuk ukuran gua saat itu emoticon-Malu (S)
Setelah ketua kelas kami memerintahkan untuk berdo'a dan memberi salam ke Pak Jenggot, Pak Jenggot meminta siswi baru tersebut mengenalkan dirinya;
Cewek imut itu bernama Suci, siswi pindahan dari SMK di daerah S, Jawa Timur, pindah kesekolah ini karena Ibunya yang berprofesi sebagai guru SMP dipindahkan ke SMP di kota J ini.
Dan kebetulan, karena saat itu, kursi disebelah gua yang harus diduduki oleh Toni kosong karena Toni ijin untuk keperluan keluarga, Suci akhirnya duduk disamping gua, sebelum esoknya akan dicarikan Pak Jenggot kursi baru. Kami memang bukan kayak wakil rakyat yang malah rebutan kursi #eh emoticon-Bingung (S)

Dan sejak hari itu juga, melalui perkenalan yang malu malu, gua ma Suci akhirnya berteman. Suci adalah cewek yang asyik untuk dijadikan teman, selain itu juga di pintar, tapi sayangnya, keesokan harinya, Suci ga lagi duduk disebelah gua, dia duduk sendiri didepan, di kursi yang sudah disediakan Pak Jenggot.

Layaknya anak anak SMA, gua saat itu bisa dibilang jatuh cinta pada Suci, entah kenapa, padahal sebelumnya, walau disini banyak teman teman cewek lain, gua ga pernah merasakan hal yang sama. Gua yang biasanya datang telat, sejak kehadiran Suci dikelas kami, gua selalu datang pagi pagi, dan dengan polosnya gua berdiri didepan gerbang, menunggu Suci yang sepertinya akan datang diantarkan oleh Ayahnya dengan menggunakan motor.
Lalu kami akan berjalan berdua menuju kelas, bergandengan tangan emoticon-Malu (S)

Ga ga emoticon-Big Grin itu khayalan gua aja emoticon-Big Grin
yang terjadi adalah, gua memang setia nunggu didepan gerbang, tapi saat Suci datang, gua akan bersembunyi di taman kecil yang ada didekat gerbang, dan gua akan berjalan mengikuti dia dari belakang sampai kedalam kelas, dan gua selalu berpura pura ga ngikutin dia emoticon-Big Grin

Teman teman se-gank gua, awalnya heran dengan perubahan gua, aneh memang, gua yang biasanya telat, bakan beberapa kali dihukum berdiri diluar kelas karena telat, sekarang berubah jadi siswa yang rajin datang pagi.
Suatu pagi, seperti biasanya gua setia nunggu di taman dekat gerbang sekolah, tapi gua ga nyangka, yang datang duluan bukannya Suci, melainkan Ilham, dan parahnya, gua malah dengan begonya menyapa Ilham,

"eh, tumben lu dah datang ham ?" kata gua dengan tampang tanpa dosa.
"lah, lu juga ngapain dah disono? nginep ditaman sekolah lu ?" Ilham malah balik tanya, dengan wajah heran.
"kagak pe'a, gua barusan juga datangnya" gua coba sembunyikan muka malu gua, kayak artis artis yang lagi ditanya wartawan karena gosip.

"tumben lu dah datang, gua perhatiin dah seminggu ini lu datang awal mulu, ga kayak biasanya emoticon-Bingung (S) kalo ga dijemput guru ga datang lu emoticon-Big Grin " Ilham mendekati gua, dan duduk dibangku taman didekat gua.
"ah, kagak juga, biasa aja, kebetulan beberapa hari ini kerjaan dirumah ga berat berat amat."
"emang lu ngapain biasanya kalo pagi pagi gini ? ngangkatin ranjang yak emoticon-Big Grin pantes berat emoticon-Big Grin" sambil tertawa Ilham menyindir gua.
"ya kagak, gua kan biasanya bantu Bapak jemur pakaian, baru kesekolah."
"jadi sekarang lu ga bantuin Bapak lu lagi ?"
"masih bantu kok, tapi ga semuanya kayak kemaren."
"ah, kalo gitu pasti ada alasan khusus lu datang pagi pagi gini,."
"kagak ada ham, serius."
"ga percaya gua."
"lah lu sendiri ngapain datang pagi pagi gini ?" Gua mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"ah lu kayak bajaj aja, bisa aja ngelesnya, tadi kebetulan papa gua ada urusan kantor dekat dekat sini, jadi gua ikut dia."
"oh gitu, pantes." kata gua merasa lega karena sepertinya Ilham percaya aja dengan kata kata gua
"dah ah, yuk masuk kelas, kebetulan gua mau pinjem PR lu neh, semalem gua ketiduran pas ngerjain PR."
"ntar deh ham, palingan alasan lu doang ketiduran, padahal lu maen game."
"jah, serius gua, emang lu nungguin apaan? anak anak juga masih lama datangnya." kata Ilham sambil menatap gua dengan pandangan bak polisi yang sedang menyelidiki tersangka maling ayam.
"gua kagak nungguin mereka kok, males aja masuk kelas, masa kita berdua dikelas, ntar lu apa apain gua lagi emoticon-Najis (S) " kata gua sambil berdiri dan menjauhi Ilham, karena saat itu dia sudah siap siap untuk menghadiahi gua dengan bogem mentah emoticon-Big Grin
Dan tepat saat itu juga, saat gua berdiri, dari pintu gerbang, muncullah mahluk imut yang jadi alasan kenapa gua selalu datang pagi.
Ya, siapa lagi kalo bukan Suci.

Dan parahnya, Ilham menyadari perubahan wajah gua, kebayangkan gimana wajah anak SMA ketika melihat cewek idamannya emoticon-Malu (S)
Ya, mata gua bergerak mengiringi langkah Suci dari mulai dia melewati gerbang, taman, dan dia hilang di balik gedung kantor guru yang memang berada di depan taman.

Dan gua baru sadar, saat Ilham menampar pipi gua, buset emoticon-Big Grin gua ngelamun ternyata emoticon-Malu (S)
"woiiii dhit sadar woiiii...!!!" teriak Ilham didepan wajah gua, dan selain perih dipipi karena tamparan Ilham, muka gua ga luput dari percikan liur Ilham yang yang dengan sukses muncrat dari mulutnya.
"eh apaan pe'a, muncrat lu pe'a" kata gua sambil mengelap wajah gua dengan lengan baju gua.
"lagian lu ngapain ngelamun ? wah lu ngelamun jorok gara gara liatin Suci ya? Gua aduin neh ma anak anak..."
"jaaaaah, kagak, sumpah ham kagak..." gua malah kelihatan kayak orang bego didepan Ilham.
"ah, bohong lu..ketahuan sekarang lu, pantes lu datang pagi pagi sejak Suci pindah kesekolah kita, ini toh kegiatan lu pagi pagi, ngelamun jorok lu ya, hah..!!" suara Ilham lebih mirip suara AK47 yang ditembakkan oleh tentara Jepang
"sumpah ham, demi tuhan gua kagak ngelamun jorok, beneran dah" sumpah, saat itu gua malu abis, ga tau lagi apa yang harus gua lakuin biar Ilham ga ember ke anak anak yang lain.
"ah, ga percaya gua, gua yakin lu ngelamun jorok, buktinya kalo ga gua gampar lu ga bakal nyadar"
"yaelah ham, serius gua, udah deh, yuk masuk kelas, lu bilang lu belum ngerjain PR, lu slain punya gua dah.." kata gua mencoba menyelamatkan harga diri gua emoticon-Frown
"hahahahahahahahahaha, ga bisa ngelak lu dhit, ya udah :P karena lu dah baek hati ngasih PR lu, gua bakal diem dah, tenang kawan.." Ilham berlagak seperti polisi yang menerima selipan duit dibalik surat surat motor ketika polisi itu menilang pengendara motor.
"ah lu, biasa lu ma anak anak juga nyalin PR gua tiap hari"
"eh, lu mau gua sebarin cerita kalo lu ngelamun jorok tentang Suci ke anak anak?" kata Ilham sukses membuat gua mati kutu.
"iya, eh kagak ham, udah udah, yuk masuk kelas, tuh bareng anak anak juga dah datang" sekali lagi, gua coba selamatin harga diri gua sebagai siswa SMA yang ramah, baik hati dan rajin menabung #yaelah emoticon-Cape d... (S)

Gua pikir, dengan cara menyogok Ilham dengan contekan PR, akan membuat Ilham ga ember, tapi ternyata tebakan gua salah, karena ketika jam pelajaran terakhir, setelah keluar istirahat kedua, ketika gua masuk kelas, anak anak sekelas memandang gua dengan pandangan layaknya pandangan masyarakat saat Ariel ketahuan bikin video iklan ma Luna Maya emoticon-Cape d... (S)

Awalnya gua lom sadar, tapi saat gua sampai dimeja gua, dan hendak duduk dikursi gua,
tiba tiba Fina, si gendut yang terkenal sebagai "Mak Mak Pasar" karena mulutnya yang kayak gerbong kereta kalo lagi ngomong teriak;
"cieeeeee.!!!! ternyata Adhit ga pernah telat lagi karena nungguin Suci tiap pagi didekat gerbang lhoooo.!!!!"

mampusssss...!!!

Saat itu rasanya gua bukan lagi berada dikelas, melainkan ditengah tengah kerumun massa yang siap menghajar gua, gua ngerasa gua dah kayak maling yang ketangkap basah emoticon-Frown

Dan teriakan Fina sukses membuat mata seluruh penghuni kelas ini menoleh ke arah gua, dan kayak tentara, mereka serempak teriak;
"cieeeee adhit cieeee...!!!!!"

mampus gua untuk ke dua kalinya emoticon-Frown

Saat itu, Suci terlihat hanya menunduk, dan gua sempat memperhatikan perubahan wajahnya, wajah imut itu memerah layaknya kulit kepiting yang direbus. Saat itu gua benar benar ga tahu lagi harus gimana, untungnya, malaikat penyelamat gua, Pak Heri, guru pelajaran sejarah masuk ke kelas kami disaat yang tepat, tapi tetap saja, bisik bisik gosip terdengar ditengah tengah pelajaran sejarah hari itu, sekaligus sebuah sejarah untuk gua emoticon-Cape d... (S)

Dan saat suara bel pulang berbunyi, gua udah merasa sangat aman, tapi ternyata salah emoticon-Frown tak lama Pak heri meninggalkan kelas kami, si Fina, kembali berteriak;

"cieee adhit cieeeee......!!!"

Sumpah, jiwa gua serasa terbang kemana, gua cuma bisa duduk, menunduk malu emoticon-Frown sementara itu, anak anak sambil bersiap pulang masih saja teriak teriak menggoda gua. Sungguh, gua malu banget, kalo bisa saat itu gua pengen terbang ke matahari dan ga balik balik lagi emoticon-Frown

Tapi gua masih sempat mencuri pandang ke arah Suci, yang terlihat menahan malu, dan tiba tiba pandangan mata kami bertemu, gua langsung menunduk, ga tau lagi dah gimana bentuk pandangan Suci ke gua.
Teman teman segank gua, ketawa ketawa ga jelas, melihat gua yang kayak pesakitan dipengadilan. Dan Ilham, mahluk pe'a sati itu, dia yang ketawanya paling heboh.

Gua berhasil keluar dari kelas, saat anak anak lain dah keluar duluan, gua ga tau kapan Suci keluar, karena saat gua liat ke bangkunya, dia udah ga ada. Ditemani anak anak gank, gua berjalan kayak tersangka yang akan dihukum gantung, dan mereka masih saja menggoda gua, gua hanya bisa diam emoticon-Frown

Hari itu, gua pengen banget hilang sebentar dari bumi ini emoticon-Frown Sampe kerumah pun gua masih kebayang kejadian dikelas, gua ngelamun sendiri, ga lama kemudian gua mulai ketawa ketawa sendiri, dan akhirnya mulut gua berbusa emoticon-Najis (S)
Ga ga, gua ga separah itu emoticon-Cape d... (S)

Dan esoknya, gua berhenti dari kebiasaan gua datang pagi pagi, kembali jadi Adhit yang dulu, yang hampir ga dibukain gerbang oleh satpam. Tapi itu ga membuat teman teman gua berubah, mereka masih saja tetap kayak demonstran penolak harga kenaikan BBM saat gua masuk kelas. Dan lagi lagi gua terselamatkan oleh guru yang mengajar hari itu.

Sungguh aneh tapi nyata
tak kan terlupa
kisah kasih di sekolah
dengan si dia

Tiada masa paling indah
masa-masa disekolah
tiada kisah paling indah
kisah kasih di sekolah...

=======================================================================
Part-Part

1.Setiap Awal Pasti Ada Akhir 
2.Kisah Kasih Disekolah
3.Kisah Kasih Disekolah bag-2
4.Pindah
5.Cinta Monyet
6.Antara Orang Tua, Cinta,dan Sahabat

Tidak ada komentar:

Motor

[motor][twocolumns]