Mobile Legends

[mobile%20legends][bsummary]

Clash Of Clans

[coc][grids]

Kisah dan Inspirasi

[kisah kisah][bleft]

Seven Knights

[sevenknights][grids]

Perjuanganku Mendapatkan Anak (1)


       Tidak kurang dari 3 tahun kami menunggu kedatangan si kecil, setelah melalui jalan panjang berbagai ikhtiar untuk menjemputnya. Dua tahun terakhir yang sangat menguras materi,tenaga, pikiran, emosi dan perasaan, ujian berat yang alhamdulillah bisa kami lalui. Akhirnya di saat semua ikhtiar, semangat, dan pengharapan sudah kami kembalikan pada yang Maha Memilikinya… amanah itu diberikan juga kepada kami berdua. Allohuakbar, semua hanya Kuasa dan Ijin-Nya…Jika DIA sudah berkehendak…Kun Fayakun!!!Tiada apapun yang bisa menghalanginya. Semoga para pembaca yang kebetulan menyempatkan diri membaca tulisan saya ini bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari pengalaman hidup kami. Semoga tidak bosan membacanya, karena tulisan ini cukup panjang. Hehe…

       When Our Miracle Baby comes Miracle Baby(eMBi) kami menyebutnya, karena dia merupakan salah satu dari keajaiban Allah SWT yang pernah kami temui. Hal ini bukan berarti kami mengecilkan makna keajaiban untuk peristiwa kehamilan lainnya yang dipermudah kejadiannya. eMBi telah menjadi jalan bagi kami untuk meyakini bahwa Kuasa Allah di atas segalanya, kita manusia hanya seolah-olah berusaha, semua terjadi karena IzinNya semata. eMBi kami datang setelah rangkaian banyak ikhtiar dan kejadian hidup yang harus kami alami terlebih dahulu. Dia datang di saat kami berdua hampir tidak memiliki asa lagi untuk meminta, di saat semua harapan, doa dan ikhtiar sudah kami kembalikan kepada tempat kembalinya segala urusan. Haunted Endometriosis Dextra Februari 2007, seorang dokter kandungan senior di Bandung, memvonis saya menderita endometriosis dextra di ovarium sebelah kanan, dengan ukuran 3.00 cm x 3.50 cm. Shock, sedih,takut, dan tidak pernah menyangka sama sekali kalau sakit bulanan yang saya sering alami dari dulu ternyata bukan gejala sakit biasa; melainkan menjadi salah satu sebab ditundanya kami mendapatkan momongan. Dokter yang menangani saya saat itu, memberi waktu 3 bulan kepada kami untuk mencoba program kehamilan alami(tanpa obat penyubur, inseminasio, maupun bayi tabung), setelah sebelumnya memberi tindakan HSG, yaitu upaya untuk mengetahui morfologi dari rahim(ukuran dan kondisi saluran telur). Alhamdulillah, hasil HSG-nya normal.

         Tiga bulan belum kunjung hamil juga, akhirnya saya kembali mendatangi dokter tersebut, dan kemudian dokter mengharuskan saya operasi laparaskopi untuk menghilangkan penyakitnya, jika penyakitnya masih ada dokter tersebut tidak mau membantu kami untuk berupaya melakukan program kehamilan alami. Hiks… Akhirnya kami kembali ke Jakarta lagi, dengan perasaan bingung dan sedih, sementara saya sendiri sangat takut untuk operasi, selain biayanya mahal, resikonya juga tinggi. Saya pernah dengar cerita, ada orang yang setelah laparaskopi, saluran telurnya malah rusak, bahkan ada juga yang rahimnya rusak dan lebih sulit lagi untuk bisa hamil. Karena ketakutan tersebut, saat itu saya bertekad untuk bisa sembuh/hamil tanpa harus operasi. Meskipun sangat ingin segera memiliki momongan, tapi saya lebih baik menunggu saat yang tepat dan dalam kondisi yang sebaik-baiknya.


                                                                                                       ...(Bersambung).

Tidak ada komentar:

Motor

[motor][twocolumns]